yang paling mengharukan senja tergulunggulung oleh hujan
jam empat sore
dia menatap malam dengan benci, dan
melihat aku laksana bayi.
Kami melipat tangan di depan dada menggantung dingin di
antara sudut siku dan buah dada yang tergantung
satu dari dua yang terluka tapi seperti air yang tertelan tanah
hujan bagai amarah di kegelapan langit yang tak lagi orange.
Aku mengakuaku
engkau memakimaki
lihat! senja digulung hujan dan hujan ditelan bumi!
di depan dada aku menahan marah,
aku yang bayi sudah bisa menggurui...
aku yang bayi dari perutmu ini menelan semua buanganmu.
-p0e-
surakarta, 2010
Selamat datang...
selamat datang para pecinta blog, mari belajar membaca dan menulis sebagai upaya memperkaya cakrawala dan membangun kebijaksanaan berargumen serta berpikir.
with love
- puji -
with love
- puji -
Mengenai Saya

- Poedji
- saya menyukai banyak hal, sampai nyaris tidak ada yang tidak saya sukai di dunia ini. Bahkan musuhmu pun bisa jadi promotor yang handal mempromosikan dirimu -- ketika ia mengumbar sesuatu hal tentang anda pada yang lain, camkan, bisa jadi itu bagian dari bentuk cinta manusia dengan cara yg lain dan beda. kegagalan pun tidak akan sia-sia bila kita memandangnya denga mata terbuka dan pikiran serba bijak dalam mengelola 'kejatuhan mental' kita. saya suka filsafat dan ♥ ♥ ♥ "berbuat baik dan memandang dunia dengan cara indah adalah filosofi saya"
"Kami melipat tangan di depan dada menggantung dingin di
BalasHapusantara sudut siku dan buah dada yang tergantung"
adegan yang begitu sederhana bisa kamu tuliskan dengan tidak biasa..
luph it poe..
tergantung oleh hujan, bumi tak mampu mengelak.
BalasHapustetapi manusia kadang ingin mengelak
keren....
salam kenal
terimaksi mas muhamad sabil.. salam kenal juga :)
BalasHapus